6
Kekuatiran Ibu Baru
(Tenang...
Ini Dia Kiat Jitunya)
Banyak hal kecil
ternyata membuat bingung para ibu baru. Anda juga merasakannya?
Semua orang yakin bahwa Anda dan pasangan saat ini tengah bahagia luar biasa. Namun sebagai ibu baru, kebahagiaan ini tak jarang disertai berbagai kekhawatiran, dari soal kondisi kesehatan sang bayi, ketidaktahuan cara merawatnya, sampai urusan kedekatan hubungan Anda dengan suami.
Semua orang yakin bahwa Anda dan pasangan saat ini tengah bahagia luar biasa. Namun sebagai ibu baru, kebahagiaan ini tak jarang disertai berbagai kekhawatiran, dari soal kondisi kesehatan sang bayi, ketidaktahuan cara merawatnya, sampai urusan kedekatan hubungan Anda dengan suami.
Tak perlu panik.
Anda tidak sendirian, kok. Banyak ibu baru yang senasib dengan Anda. Mungkin
seperti berikut inilah persoalan plus kiat mengatasinya.
1.
Belum jatuh cinta
Kebutuhan si kecil akan cinta dan ikatan yang erat
sejak dini dengan Anda, sang bunda, akan mempengaruhi keterampilan sosialnya
dengan orang lain di kemudian hari. Sayangnya, kedekatan hubungan ibu dan
bayinya yang baru lahir ini adakalanya tidak spontan terjadi.
Tak perlu
kecil hati kalau Anda belum “jatuh cinta” pada si kecil kala pertama kali
melihatnya. Kehadirannya memang mengubah ritme kehidupan Anda. Jadi Anda perlu
waktu untuk menyesuaikan diri, bahkan perlu waktu untuk “belajar jatuh cinta”
pada bayi Anda sendiri. Selain itu, proses persalinan yang sulit, kelelahan
setelah persalinan, atau kondisi bayi yang menangis terus-menerus, bisa membuat
Anda berdua stres.
Bagaimana
jalan keluarnya? Cobalah berbagi dengan saudara atau teman. Biasanya dengan
berbagi pengalaman, Anda akan lebih mudah menjalani saat-saat seperti ini.
Ø
Tips:
·
Bonding
dapat dimulai dengan menyusui bayi Anda sesegera mungkin setelah ia lahir. Kontak
fisik dan kontak mata pertama dengan buah hati Anda merupakan cara utama untuk
menghidupkan ikatan batin Anda dengan si kecil.
·
Usahakan
sering berdekatan dengan si kecil, hanya berdua! Cobalah memeluk, mengajaknya
bermain, atau menyusui tanpa diganggu orang lain, sekalipun itu anggota
keluarga Anda sendiri.
·
Ingatkan
pada diri sendiri “prestasi” Anda, yaitu melahirkan si buah hati dengan
selamat.
2.
Kok,
tidur terus?
Pola tidur
bayi baru lahir kadang-kadang memang agak aneh. Ia bisa tidur seharian di siang
hari dan bolak-balik bangun di malam hari. Atau, siang malam maunya tidur
terus, hanya benar-benar bangun saat ia lapar. Mengapa bisa demikian?
Ketika di
dalam rahim, bayi tak pernah tahu perbedaan siang atau malam, dan biasanya hal
ini terbawa sampai lahir. Anda tak perlu khawatir dengan hal ini, karena bayi
memang akan tidur sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya, lama-kelamaan ia akan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitarnya. Tetapi, jika sudah lebih dari dua jam bayi Anda
belum juga bangun, sebaiknya dibangunkan untuk diberi ASI.
Ø Tips:
·
Saat
tidur di siang hari, Anda dapat meletakkan bayi di kereta dorong atau ayunan.
Malam hari baru ditaruh kembali di boks-nya.
·
Beri
ASI menjelang bayi tidur malam. Ini akan membantunya terlelap tidur.
·
Matikan
lampu di malam hari, agar dia mengenal perbedaan siang dan malam.
3.
Belum
pandai menyusui
Jangan
khawatir kalau ini yang terjadi. Sekalipun menyusui adalah proses alami, tak
semua ibu (juga bayinya) langsung bisa lancar menjalani proses ini. Hari-hari
pertama kelahiran bayi merupakan waktu penyesuaian dalam menyusui, baik bagi
Anda maupun si kecil. Beberapa masalah seperti payudara bengkak, sedikit luka
di puting akibat bayi belum bisa mengisap dengan baik, merupakan sebagian dari
hal-hal yang mungkin akan Anda hadapi. Tak hanya soal kondisi payudara, banyak
juga ibu baru yang khawatir bayinya tak dapat cukup ASI karena merasa ASI-nya
terlalu sedikit. Padahal, setiap bayi berbeda. Pola minumnya tidak sama, begitu
juga kebutuhannya.
Anda ingin tahu
bayi Anda cukup mendapat ASI atau tidak? Bawa saja ke dokter dan timbanglah
badannya. Kalau umur lima hari bobotnya terus turun barulah bisa dikatakan kemungkinan
ia kekurangan minum
Ø
Tips:
·
Kondisi
Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu.
Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini.
Jadi, agar menyusui berjalan lancar, tepis segala senewen dan gelisah.
·
Berikan
ASI sesuai kebutuhan bayi. Bila bayi Anda menangis karena kehausan, tak usah
menunggu sampai tiga jam, segera saja susui dia.
4.
Duh,
tangisannya!
Menangis
adalah satu-satunya cara bayi baru lahir berkomunikasi. Tetapi Anda bisa dibuat
kalut juga mendengarnya, apalagi kalau belum bisa memahami penyebab
tangisannya. Bayi biasa menangis karena:
·
Rasa
lapar. Begitu sudah disusui ia akan segera tenang atau tertidur kembali.
·
Perut
kembung. Mengatasinya, cobalah gosokkan minyak telon di punggung atau di
telapak kakinya.
·
Tak
suka “rasa” ASI. Kalau ia menangis setelah Anda susui, cobalah ingat-ingat,
makanan apa yang baru Anda konsumsi. Bisa jadi “rasa” makanan itu tidak
disukainya atau membuatnya merasa kembung.
·
Popoknya
kotor. Kebanyakan bayi tidak suka popoknya basah atau kotor karena tinja.
·
Merasa
sendirian. Bukankah selama 9 bulan dalam rahim, selain mendengar suara-suara
dari dalam tubuh Anda, ia juga merasakan kehangatan? Itu sebabnya, ada bayi
yang baru merasa aman dan tenang jika ada orang di dekatnya.
Ø
Tips:
·
Membedong bayi di bulan-bulan pertamanya akan membuat
si kecil merasa hangat dan aman.
·
Jika ingin menggendong sementara Anda perlu
melakukan kegiatan di rumah, gunakan alat gendong, sehingga tangan Anda bebas
melakukan berbagai kegiatan.
·
Seandainya bayi terus-menerus menangis,
konsultasikanlah ke dokter. Dikhawatirkan si kecil mengalami kolik atau
gangguan lain dan perlu segera dapat penanganan dokter.
5.
Mengapa
begitu?
Sebagai
ibu baru, secara alami Anda tentu ingin bayi Anda tampak “sempurna”. Tak heran
kalau beberapa hal berikut ini membuat Anda khawatir.
·
Ada
semacam jerawat kecil di wajah bayi .
·
Muncul kerak kepala (cradle cap), yakni semacam
lemak yang menempel tebal seperti kotoran di rambut bayi.
·
Kulitnya keriput seperti orang tua.
·
Kulit ari di jari-jarinya dan di bibirnya
mengelupas.
Jika
Anda menemui hal-hal tersebut, tak perlu khawatir. Itu biasa terjadi pada bayi
baru lahir. Tak perlu dilakukan hal khusus untuk mengatasinya, karena kebanyakan
akan hilang sendiri.
Ø
Tips:
·
Meski tak perlu khawatir dengan kondisi di atas,
namun bila sangat mengganggu Anda, konsultasikan saja ke dokter agar tahu cara penanganannya
yang tepat.
·
Untuk kerak kepala, bisa Anda oleskan baby oil
di kulit kepala bayi agar mudah terkelupas ketika dimandikan.
6.
Tak terampil merawat
Anda belum terampil memandikan bayi, memakaikan baju,
membersihkan kotoran atau mengganti popoknya? Tenang... Anda tak sendirian.
Keterampilan seperti ini memang memerlukan latihan berulang-ulang. Makanya,
sebelum pulang dari rumah sakit, mintalah bantuan pada perawat untuk mengajari
Anda, apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan merawat bayi baru lahir.
Setelah itu, cobalah Anda lakukan sendiri di rumah,
dengan panduan atau dampingan perawat, bidan, atau mereka yang berpengalaman
seperti ibu atau mertua Anda. Percayalah,
dalam beberapa kali saja, pasti Anda sudah piawai melakukannya sendiri.
Ø
Tips:
·
Cari
referensi. Baca buku (Seri Ayahbunda dan beberapa rubrik di Ayahbunda banyak
mengulas hal ini), browsing internet, dan jangan ragu bertanya pada orang yang
lebih berpengalaman dalam urusan merawat bayi. Biasanya Anda akan menemukan
banyak trik simpel yang memudahkan Anda dalam hal ini.
·
Agar mudah dikenakan, pilihkan saja si kecil
baju yang berkancing depan.
·
Pastikan kepala bayi tersangga dengan baik
ketika dimandikan atau dipakaikan bajunya.
No comments:
Post a Comment