Monday, April 29, 2013

RENCANA EVALUASI KESEHATAN “PERENCANAAN”


TUGAS
MATA KULIAH RENCANA EVALUASI KESEHATAN
“PERENCANAAN

                                                           


Disusun Oleh:
Muheri


STIKES HAKLI
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT SEMESTER VI
TAHUN AJARAN 2012/2013



PERENCANAAN

I.              Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.

Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.

Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi : Analisis, kebijakan dan rancangan.

Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
II.            Mengapa Perlu Perencanaan
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam organisasi atau perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.






III.           Ciri Dan Syarat Perencanaan
Ciri pokok dari perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan berurutan yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua perencanaan mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.

Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui dalam perencanaan antara lain :
1. Identifikasi Persoalan
2. Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif
3. Proyeksi keadaan di masa akan datang
4. pencarian dan penilaian berbagai alternative
5. penyusunan rencana terpilih.

Syarat-Syarat perencanaan yang baik :
·         Logis, masuk akal
·         Realistik, nyata
·         Sederhana
·         Sistematik dan ilmiah
·         Obyektif
·         Fleksibel
·         Manfaat
·         Optimasi dan efisiensi
Syarat-syarat perencanaan tersebut ada karena :
·         Limitasi dan kendala
·         Motivasi dan dinamika
·         Kepentingan bersama
·         Norma-norma tertentu.
 Faktor-faktor dasar perencanaan :
·         Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi)
·         Idiologi dan falsafah
·         Sasaran dari tujuan pembangunan
·         Dasar Kebijakan
·         Data dan metode
·         Kondisi lingkungan, sosial, politik dan budaya
IV.           Keuntungan dan Kerugian karena Perencanaan
v  Keuntungan Perencanaan
1.    Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif dan rasional
2.    Perencanaan menyebabkan semua aktvitas terarah, teratur dan ekonomis.
3.    Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi   yang dimiki.
4.    Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5.    Perencanaan merangsang prestasi kerja
6.    Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
7.    Dengan perencanaan dapat diketahui tngkat keberhasilan karyawan.
8.    Dengan perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas, tepat, lengkap dan akurat.
v  Kerugian Perencanaan
1.    Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan karena mereka akan bekerja harus sesuai dengan pola atau aturan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.    Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. Karena orang akan lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
3.    Kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk suatu perencanaan sangat besar dan terkadang pula melampaui hasil dari yang akan dicapai.
4.    Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat padahal dalam keadaan darurat, yang dibutuhkan adalah keputusan yang cepat.
V.           Siklus Perencanaan
1.    Mengenali masalah
2.    Menilai kelebihan kita
3.    Tetapkan apa yang ingin dicapai 
4.    Putuskan tindakan yang akan dilakukan 
5.    Siapkan rencana kerja dan anggaran                  
6.    Rencana pemantauan evaluasi                                 
7.    Melakukan Program
8.    Evaluasi


VI.  Siapa yang Merencanakan?
Dalam perencanaan, manejer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya.




No comments:

Post a Comment