TUGAS
MATA KULIAH RENCANA EVALUASI KESEHATAN
“PERENCANAAN”
Disusun Oleh:
Muheri
STIKES HAKLI
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT SEMESTER
VI
TAHUN AJARAN 2012/2013
PERENCANAAN
I.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan
adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan ekonomi, terutama
berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara tujuan dan
keputusan – keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.
Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber
yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian hubungan
manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi lain dari perencanaan adalah pemikiran hari
depan, perencanaan berarti pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang
formal untuk memperoleh hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut
sistem yang terintegrasi.
Menurut Wilson, Pengertian Perencanaan merupakan salah satu proses lain, atau
merubah suatu keadaan untuk mencapai maksud yang dituju oleh perencanaan atau
oleh orang/badan yang di wakili oleh perencanaan itu. Perencanaan itu meliputi
: Analisis, kebijakan dan rancangan.
Perencanaan tidak lain merupakan
kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan
David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which
manager set objective, asses the future, and develop course of action designed
to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan
bahwa : “ Perencanaan (planning)
adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
II.
Mengapa Perlu
Perencanaan
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik
untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,
departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun
rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien
dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam organisasi atau perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu
proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya
rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
III.
Ciri Dan Syarat Perencanaan
Ciri pokok dari
perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan
berurutan yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan
semua perencanaan mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan
sebagai konsep dalam sejumlah tahapan.
Karena
tindakannya berurutan, berarti ada tahapan
yang dilalui dalam perencanaan antara lain :
1. Identifikasi Persoalan
1. Identifikasi Persoalan
2. Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus
hingga target-target yang kuantitatif
3. Proyeksi keadaan di masa akan datang
4. pencarian dan penilaian berbagai
alternative
5. penyusunan rencana terpilih.
Syarat-Syarat perencanaan yang baik :
·
Logis, masuk akal
·
Realistik, nyata
·
Sederhana
·
Sistematik dan ilmiah
·
Obyektif
·
Fleksibel
·
Manfaat
·
Optimasi dan efisiensi
Syarat-syarat perencanaan tersebut ada karena :
·
Limitasi dan kendala
·
Motivasi dan dinamika
·
Kepentingan bersama
·
Norma-norma tertentu.
Faktor-faktor dasar perencanaan :
·
Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi)
·
Idiologi dan falsafah
·
Sasaran dari tujuan pembangunan
·
Dasar Kebijakan
·
Data dan metode
·
Kondisi lingkungan, sosial, politik dan
budaya
IV.
Keuntungan dan
Kerugian karena Perencanaan
v
Keuntungan Perencanaan
1.
Dengan perencanaan tujuan akan menjadi jelas, objektif dan rasional
2.
Perencanaan menyebabkan semua aktvitas terarah, teratur dan ekonomis.
3.
Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang dimiki.
4.
Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
5.
Perencanaan merangsang prestasi kerja
6.
Perencanaan akan memperkecil resiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
7.
Dengan perencanaan dapat diketahui tngkat keberhasilan karyawan.
8.
Dengan perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas,
tepat, lengkap dan akurat.
v
Kerugian Perencanaan
1.
Perencanaan akan membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan karena
mereka akan bekerja harus sesuai dengan pola atau aturan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2.
Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis. Karena orang akan
lebih memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
3.
Kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk suatu perencanaan sangat besar
dan terkadang pula melampaui hasil dari yang akan dicapai.
4.
Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam
keadaan darurat padahal dalam keadaan darurat, yang dibutuhkan adalah keputusan
yang cepat.
V.
Siklus Perencanaan
1.
Mengenali masalah
2.
Menilai kelebihan kita
3.
Tetapkan apa yang ingin dicapai
4.
Putuskan tindakan yang akan dilakukan
5.
Siapkan rencana kerja dan
anggaran
6.
Rencana pemantauan
evaluasi
7.
Melakukan Program
8.
Evaluasi
VI. Siapa
yang Merencanakan?
Dalam perencanaan, manejer memutuskan
apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa
yang melakukannya.
No comments:
Post a Comment