TUGAS
MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN
“ANALISA DATA”
Nama : Dwi Enggar Widi Saptana
YAYASAN PENDIDIKAN HAKLI
SEMARANG
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
STIKES “HAKLI” SEMARANG
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
SEMARANG
2012
ANALISIS DATA
1.
Pengertian
Kata analysis berasal dari bahasa Greek
(Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara
difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent
components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995:
30). Agar data bisa dianalis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian mengaduknya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah
penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data
yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan
kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan
intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data
berasaldari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak
dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna,tidak berarti, menjadi data
yang mati, data yang tidak berbunyi. Olehkarena itu, analisis data di sini
berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu
(M. Kasiram, 2006: 274).
Menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002: 103) menjelaskan
bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke
dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor,
(1975: 79) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha
secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang
disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.
Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan
analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi:
Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data
Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis
dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan
sebagainya
2.
Jenis-jenis analisis data
Jenis-jenis analisis data ini terbagi pada dua bagian, yaitu; data
kualitatif dan data kuantitatif.
2.1 Data kualitatif
Analisis kualitatif adalah aktivitas intensive yang memerlukan
pengertian yang mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan konseptual, dan
pekerjaan berat. Analisa kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan
linier dan lebih sulit dan kompleks dibanding analisis kuantitatif sebab tidak
diformulasi dan distandardisasi
2.2 Data kuantitatif
Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang
filsuf yang bernama August Comte (1798 – 1875). Comte jugalah yang menciptakan
istilah ”sosiologi” sebagai disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat secara
ilmiah. Mulai abad 20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu
mendominasi wacana ilmu pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria-kriteria
yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk dapat disebut
sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria
eksplanatoris dan prediktif. Untuk dapat memenuhi kriteria-kriteria dimaksud,
maka semua ilmu harus mempunyai pandangan dunia positivistik, yaitu : 1)
Objektif. Teori-teori tentang semesta haruslah bebas nilai; 2) Fenomenalisme.
Ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta yang teramati. Substansi
metafisis yang diandaikan berada di belakang gejala-gejala penampakan
disingkirkan; 3) Reduksionisme. Semesta direduksi menjadi fakta-fakta keras yang dapat diamati; dan 4)
Naturalisme. Alam semesta adalah obyek-obyek yang bergerak secara mekanis
seperti bekerjanya jam (Burhan Bungis: 2005; 31-32)
2.3 Perbedaan analisis data
kualitatif dan kuantitatif
Kebutuhan pemahaman yang benar dalam menggunakan pendekatan,
metode ataupun teknik untuk melakukan penelitian merupakan hal yang penting
agar dapat dicapai hasil yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian yang
sudah ditentukan sebelumnya. Perbedaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif
yaitu:
3. Konsep yang berhubungan dengan pendekatan
Pendekatan kualitatif menekankan pada makna,
penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih
banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut, mementingkan pada proses
dibandingkan dengan hasil akhir; oleh karena itu urut-urutan kegiatan dapat
berubah-ubah tergantung pada kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang
ditemukan. Tujuan penelitian biasanya berkaitan dengan hal-hal yang bersifat
praktis.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variable masing-masing. Reliabilitas dan validitas merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis. Selanjutnya, penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik yang akan digunakan. Juga, pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya.
4. Dasar Teori
Jika kita menggunakan pendekatan kualitatif,
maka dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi simbolik dari suatu
gejala dengan gejala lain yang ditafsir berdasarkan pada budaya yang
bersangkutan dengan cara mencari makna semantis universal dari gejala yang
sedang diteliti. Pada mulanya teori-teori kualitatif muncul dari
penelitian-penelitian antropologi , etnologi, serta aliran fenomenologi dan
aliran idealisme. Karena teori-teori ini bersifat umum dan terbuka maka ilmu
social lainnya mengadopsi sebagai sarana penelitiannya. Lain halnya dengan
pendekatan kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada apa yang disebut dengan
fungsionalisme struktural, realisme, positivisme, behaviourisme dan empirisme
yang intinya menekankan pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan
fakta-fakta yang nyata.
5.
Tujuan
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
Tujuan utama penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ialah mengembangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai “grounded theory research”.
Sebaliknya pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variable, memberikan deskripsi statistik, menaksir dan meramalkan hasilnya.
6.
Desain
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya.
Melihat sifatnya, pendekatan kualitatif desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah / berkembang sesuai dengan situasi di lapangan. Kesimpulannya, desain hanya digunakan sebagai asumsi untuk melakukan penelitan, oleh karena itu desain harus bersifat fleksibel dan terbuka. Lain halnya dengan desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, desainnya harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. Desainnya bersifat spesifik dan detil karena desain merupakan suatu rancangan penelitian yang akan dilaksanakan sebenarnya. Oleh karena itu, jika desainnya salah, hasilnya akan menyesatkan. Contoh desain kuantitatif: ex post facto dan desain experimental yang mencakup diantaranya one short case study, one group pretest, posttest design, Solomon four group design dll.nya.
7. Data
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
Pada pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif / angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variable-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan rasio.
8. Sampel
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak representatif. Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu.
Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sample didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih sample merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sample teoritis dan tidak representatif. Sedang pada pendekatan kuantitatif, jumlah sample besar, karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin sample besar akan semakin merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sample yang besar, maka stratafikasi sample diperlukan . Sampel biasanya diseleksi secara random. Dalam melakukan penelitian, bila perlu diadakan kelompok pengontrol untuk pembanding sample yang sedang diteliti. Ciri lain ialah penentuan jenis variable yang akan diteliti, contoh, penentuan variable yang mana yang ditentukan sebagai variable bebas, variable tergantung, varaibel moderat, variable antara, dan varaibel kontrol. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat melakukan pengontrolan terhadap variable pengganggu.
9. Teknik
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi terlibat langsung atau riset partisipatori, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung atau berbaur dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan tertutup terstruktur atau tidak terstruktur. Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder.
Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan kan menggunakan teknik observasi terlibat langsung atau riset partisipatori, seperti yang dilakukan oleh para peneliti bidang antropologi dan etnologi sehingga peneliti terlibat langsung atau berbaur dengan yang diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan tertutup terstruktur atau tidak terstruktur. Jika pendekatan kuantitatif digunakan maka teknik yang dipakai akan berbentuk observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner, eksperimen dan eksperimen semu. Dalam mencari data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan. Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder.
10. Hubungan dengan yang diteliti
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang
dibangun didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti
melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sample itu
manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek
penelitian. Dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak
dengan yang diteliti. Hubungan ini seperti hubungan antara subyek dan obyek.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi. Pada
umumnya penelitiannya berjangka waktu pendek.
11. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif
bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan
pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru, contoh
dari model analisa kualitatif ialah analisa domain, analisa taksonomi, analisa
komponensial, analisa tema kultural, dan analisa komparasi konstan (grounded
theory research). Analisa dalam penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji
empiris teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data
secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik, seperti korelasi, uji,
analisa varian dan covarian, analisa faktor, regresi linear dll.nya.
Daftar Pustaka
·
Kadiman, Kusmayanto. [2007] . Riset Dasar: Masih Bermanfaat atau
Tidak?. Diakses pada 22 Nopember 2008; 00:49. dari http://netsains.com/2007/09/riset-dasar-masih-bermanfaat-atau-tidak/
·
Penelitian / Riset. Diakses pada 22 Nopember
2008; 00:34. dari http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2008/10/metode-ilmiah.html.
No comments:
Post a Comment